❄️ Lembaran Sholawat Wahidiyah Dan Artinya

SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH Pada kira – kira awal bulan Juli 1959 Hadrotul Mukarrom Romo KH. Abdoel Madjid Ma’roef Qs. Wa Ra. Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo – Desa Bandar Lor Kodya Kediri, menerima suatu alamat ghaib dalam keadaan terjaga dan sadar bukan dalam mimpi, maksud dan isi alamat ghaib tersebut ialah “ SUPAYA MENGANGKAT MASYARAKAT “ yang di maksud adalah Sholawat Wahidiyah tidak termasuk dalam kategori jamiyah Thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai thoriqoh dalam arti “JALAN” menuju sadar kepada Alloh wa Rosuulihi . 5. Mengamalkan Sholawat Wahidiyah tidak disertai syarat-syarat / ketentuan khusus yang mengikat, tetapi harus dengan adab (tatakrama): hudlur dan yakin kepada Alloh , Sholawat Wahidiyah sebuah amalan yang terdiri dari rangkaian doa Sholawat Nabi sebagaimana tertulis di dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah Sholawat Wahidiyah | Berfaedah Menjernihkan Hati dan Ma'rifat Billah Bab keempat , implementasi nilai-nilai ketasawufan Shalawat Wahidiyah para Pengamal Shalawat Wahidiyah di Pondok Pesantren Kedunglo Kota Kediri, merupakan bagian yang Baru-Baru Ini Dicari Pada tanggal 27 Jumadil Akhir 1401 H atau tanggal 2 Mei 1981 M Lembaran Sholawat Wahidiyah yang ditulis dengan huruf al-Qur’an (huruf Arab) diperbaharui dengan susunan yang sudah lengkap dengan disertai petunjuk cara pengamalannya, Ajaran Wahidiyah dan keterangan tentang ijazah dari Beliau secara mutlak. Sholawat Wahidiyah adalah rangkaian doa-doa Sholawat Nabi seperti tertulis dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk kaifiyah (cara dan adab /tatakrama) dalam mengamalkannya. Muallif Sholawat Wahidiyah adalah al-Mukarrom KH Abdul Madjid Ma’roef, Desa Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur. Lembaga Khidmah Penyiar Sholawat Wahidiyah merupakan kepanjangan tangan dari Muallif Sholawat Wahidiyah yang bertugas untuk melestarikan serta menjaga kemurnian sholawat wahidiyah dan ajarannya sesuai dengan apa yang dibimbingkan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah. Dengan prinsip kerja musyawaroh wal istikhoroh, serta ta’awun. Berikut telah tersedia panduan untuk mengadakan Musyawarah 5 tahunan Sholawat Wahidiyah adalah seluruh rangkaian do’a-do’a Sholawat yang tertulis didalam lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk cara-cara dan adab-adab pengamalannya, bacaan-bacaan dan segala isi kandungan yang terdapat didalamnya, termasuk bacaan surat Al-Fatihah penutup. Jawab: Sholawat Wahidiyah dan ajarannya boleh diamalkan oleh siapa saja; baik laki-laki, perempuan, tua, muda dan sebagaianya. Karena Sholawat Wahidiyah dan ajarannya telah diijazahkan secara umum dan mutlak oleh muallifnya (penyusun) yaitu Al Mukarrom Romo Kyahi Hajji Abdoel Madjid Ma’roef untuk diamalkan oleh siapa saja tanpa pandang bulu dan golongan. Pada tanggal 27 Jumadil akhir 1401 H atau tanggal 2 Mei 1981 Lembaran Sholawat WAhidiyah yang di tulis dengan huruf Al-Qur’an itu di perbaharui , sehingga menjadi seperti yang dapat kita lihat sampai sekarang ini . Demikian secara kronologi / urut, lahirnya amalan Sholawat Wahidiyah yang mengalami penyempurnaan di setiap periode. Artinya: “Shalawat ini merupakan sighat shalawat yang paling sempurna kepada kanjeng Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, baik yang datang dari kanjeng nabi ataupun dari para ulama. Karena itu para ulama mengkhususkan dan mengistimewakan shalawat Ibrahimiyah ini karena adanya ittifaq atau kesepakatan atas keshahihan hadits tentangnya. Sholawat Wahidiyah Mulai disiarkan dan diamalkan secara meluas sejak tahun 1963. Seperti sholawat-sholawat yang lain sholawat wahidiyah boleh diamalkan oleh siapa saja. Sholawat Wahidiyah tidak termasuk dalam kategori jamiyah Thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai thoriqoh dalam arti "JALAN" menuju sadar kepada Alloh SWT wa Rosuulihi SAW. LkCp.

lembaran sholawat wahidiyah dan artinya